Minggu, 21 April 2019

Belajar Cash Register

Belajar cash register itu sungguh mengasyikkan. Apalagi belajarnya dengan menggunakan tutor sebaya. yuk simak videonya pada link berikut:

Belajar Cash Register
Read more

Minggu, 14 Oktober 2018

Membuat Blog Itu Gampang

Bagi sebahagian orang, membuat blog itu sangat susah. Namun dengan adanya video tutorial dapat membantu kita bagaimana cara membuat sebuah blog. Berikut adalah tutorial membuat sebuah blog bagi pemula.

Read more
Berikut adalah tutorial menggunakan rumus IF di Microsoft Office Excel 2007. 


Read more

Wirausaha atau Wiraswasta



WIRASWASTA DAN WIRAUSAHA: TAMPAK SAMA NYATA BEDA



Ketika seseorang bekerja (berusaha) sendiri, tidak menjadi pegawai baik negeri maupun swasta, baik pada usaha produksi, perdagangan ataupun jasa maka dia akan disebut sebagai wiraswasta. Itu terjadi di Indonesia sekitar sepuluh tahun yang lalu atau sebelumnya. Tetapi sepuluh tahun terakhir maka orang-orang seperti itu akan disebut sebagai wirausahawan atau istilah kerennya adalah entrepreneur.

Menurut kamus Bahasa Indonesia, wiraswasta berarti “jenis usaha berdikari atas dasar percaya pada diri sendiri (tanpa mengharapkan belas kasihan orang lain)”. Sedangkan wirausaha berarti, “usaha yang digerakkan oleh semangat keberanian dan kejujuran”. Dari definisi diatas jelaslah bahwa keduanya memang berbeda. Akan tetapi dalam pemaknaan sehari-hari tentu saja agak sulit untuk membedakan secara hitam dan putih.

Walaupun kalau kita berbicara asal katanya dari Bahasa Inggris yaitu entrepreneur, tidak ada bedanya dengan capitalist, industrialist, businessman, businesswoman, atau factory owner. Kembali kepada definisi menurut kamus Bahasa Indonesia diatas, sekarang ini orang lebih merasa “keren” dan percaya diri dengan menyandang sebutan wirausaha, bahkan ada juga orang yang menyebut wirausaha mandiri daripada disebut sebagai wiraswasta. Bahasa gaulnya kalau kita menyebut wiraswasta itu “jadul” (jaman dulu) banget, udah nggak up-to date.

Tentu saja bukan tanpa alasan kalau saat ini orang yang mempunyai usaha lebih merasa nyaman disebut sebagai wirausaha daripada wiraswasta, selain karena tren yang berlaku global di seluruh belahan dunia ini. Ada satu gerakan (atau budaya) baru dalam dunia usaha yang mulai mengarah kepada spiritualisasi usaha. Hal ini terkait dengan kecenderungan secara umum manusia dewasa ini yang sudah mulai jenuh dengan segala sesuatu yang hanya bersifat materialistis, dan terbukti tidak mampu memberikan ketenangan kepada jiwa mereka.

Nilai-nilai agama (spiritual) menjadi semangat baru dalam dunia usaha, sehingga kejujuran menurut pakar marketing Indonesia dari MarkPlus and Co, Hermawan Kertajaya adalah sebuah keunggulan kompetitif di tengah dunia usaha yang menghalalkan segala macam cara. Jadi keberanian dan kejujuran lebih tepat menjadi semangat baru dunia usaha selain tentu saja kreativitas, yang akhir-akhir ini pun banyak disebut orang. Apalagi berkaitan dengan isu pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Selama ini pelaku usaha konvensional yang sering disebut wiraswasta atau pengusaha biasa, di dalam operasinya melakukan berbagai tindakan yang seringkali tidak mengindahkan keberlanjutan, kelestarian lingkungan, kejujuran, dan persaingan sehat berbasis kreativitas apalagi keadilan. Mereka lebih banyak mencari keuntungan dengan menghalalkan berbagai cara dan menindas yang lemah, walaupun pada akhirnya mereka akan sampai pada suatu titik di mana keuntungan materi berupa uang dan barang berharga tidak mampu memenuhi batinnya.

Sehingga sangat wajar jika pelaku usaha (apalagi usaha kecil menengah) lebih suka disebut wirausaha daripada wiraswasta. Tentu saja bagi yang mengetahui definisi diatas, dan mungkin saja karena pengaruh tren yang sedang berkembang. Akan tetapi yang lebih penting bagi kita semua adalah mengembangkan segala bentuk usaha kecil dan menengah di negeri ini untuk membangkitkan perekonomian nasional yang memang sedang terpuruk ini. Tetapi ingatlah satu hal, apa pun nama, istilah, atau sebutannya, tetapi semangat keberanian, kejujuran dan kreativitas harus menjadi dasarnya. Dan tidak cukup hanya sekadar percaya pada diri sendiri.

Apalah arti sebuah nama, begitu istilah yang masyhur dari Shakespeare, tapi mengapa ada orang yang marah-marah (minimal sewot) kalau orang lain salah menyebut namanya. Untuk mengakhiri tulisan ini saya ingin mengajukan pertanyaan kepada pembaca yang budiman, apakah Anda ingin menjadi dan disebut sebagai wirausahawan ataukah wiraswastawan? Anda tahu perbedaannya bukan? [rbs]
Read more

Pengertian Komunikasi




Coba perhatikan gambar di atas. Gambar disampin merupakan salah satu contoh dari komunikasi. Secara etimologi, komunikasi  atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common) Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another). 

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

       Berikut adalah beberapa definisi komunikasi menurut para ahli :
# BOVEE
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan
# EDWIN  EMERY
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain
# CARL I. HOVLAND
Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain
        Dari beberapa pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada seorang komunikan baik melalui media ataupun tidak sehingga dapat menimbulkanfeed back. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar di bawah ini :


Dari pengertian dan gambar di atas, kita dapat mengambil apa - apa saja yang menjadi unsur - unsur dalam sebuah komunikasi baik itu unsur yang wajib maupun unsur tambahan. Berikut adalah unsur - unsur  sebuah komunikasi :
  1. Komunikator
  2. Pesan
  3. Komunikan
  4. Media
  5. Feed back

Penjelasan :

Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan ; Pesan pada umumnya berisi ide, gagasan, informasi : Komunikan adala orang yang menerima pesan ; Media adalah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan ; sedangkan feed back adalah tanggapan dari seorang komunikan atas pesan yang telah disampaikan oleh komunikator. Point satu sampai dengan tiga merupakan unsur wajib dalam sebuah komunikasi sedang point tiga dan empat merupakan unsur tambahan. 




Referensi :
Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour,USA:Alyn and Bacon
Read more